Ba‘alawi dan Ahlussunnah wal Jama‘ah (Aswaja) memiliki hubungan erat, baik secara historis, teologis, maupun dalam metode dakwah. Untuk memahami lebih dalam, mari kita bahas secara sistematis dari berbagai aspek.
1. Pengertian dan Latar Belakang
Apa itu Ba‘alawi?
Ba‘alawi (بـاعـلـوي) adalah sebuah gelar yang merujuk kepada keturunan Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa. Mereka adalah para sayyid, keturunan langsung dari Rasulullah ﷺ melalui jalur Imam Husain bin Ali.
- Nama Ba‘alawi berarti "Bani Alawi" (keturunan Alawi).
- Dikenal sebagai golongan ulama, wali, dan dai yang menyebarkan Islam dari Hadramaut (Yaman) ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
- Secara keilmuan, mereka berpegang pada Aswaja, baik dalam akidah, fikih, maupun tasawuf.
Apa itu Ahlussunnah wal Jama‘ah (Aswaja)?
Aswaja adalah golongan mayoritas umat Islam yang mengikuti pemahaman Islam sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat serta dikembangkan oleh para ulama klasik.
- Dalam Akidah: Mengikuti pemikiran Asy‘ariyah dan Maturidiyah.
- Dalam Fikih: Berpegang pada salah satu dari empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, atau Hanbali).
- Dalam Tasawuf: Berpegang pada tasawuf yang diajarkan oleh Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi.
2. Hubungan antara Ba‘alawi dan Aswaja
a. Akidah: Ba‘alawi adalah bagian dari Aswaja
Ba‘alawi berpegang pada akidah Asy‘ariyah, yang merupakan salah satu dari dua pemikiran akidah dalam Aswaja (bersama dengan Maturidiyah).
- Akidah Asy‘ariyah membela paham Ahlussunnah wal Jama‘ah dalam menghadapi paham Mu‘tazilah, Khawarij, dan kelompok ekstrem lainnya.
- Pemikiran ini dikembangkan oleh Imam Abu Hasan al-Asy‘ari dan menjadi pegangan utama mayoritas umat Islam, termasuk ulama Ba‘alawi.
b. Fikih: Mengikuti Mazhab Syafi‘i
Ba‘alawi mengikuti mazhab fikih Imam Syafi‘i, yang juga merupakan salah satu mazhab utama dalam Aswaja.
- Mazhab Syafi‘i berkembang pesat di Yaman dan menjadi mazhab dominan di Indonesia, berkat dakwah para ulama Ba‘alawi.
- Di antara ulama besar Ba‘alawi dalam mazhab Syafi‘i adalah Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad.
c. Tasawuf: Berpegang pada Tasawuf Sunni
Ba‘alawi mengembangkan tasawuf yang berlandaskan syariat, sebagaimana yang diajarkan oleh Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi.
- Mereka menghindari ekstremitas dalam tasawuf (seperti hulul dan ittihad) dan menekankan pada penyucian hati serta amal saleh.
- Banyak ulama Ba‘alawi mendirikan tarekat sufi seperti Tarekat Alawiyah, yang berakar pada tasawuf Sunni.
3. Peran Ba‘alawi dalam Penyebaran Islam Aswaja
Ba‘alawi memiliki peran besar dalam menyebarkan Islam yang bercorak Aswaja, terutama di Nusantara.
a. Peran dalam Islamisasi Nusantara
- Para ulama Ba‘alawi berperan dalam dakwah Islam di Indonesia sejak abad ke-13 melalui jalur perdagangan dan dakwah.
- Wali Songo, terutama Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati, memiliki hubungan kuat dengan jaringan ulama Ba‘alawi.
- Islam yang mereka sebarkan bercorak mazhab Syafi‘i, akidah Asy‘ariyah, dan tasawuf Sunni, yang kemudian menjadi corak Islam Nusantara.
b. Peran dalam Nahdlatul Ulama (NU)
NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia mengadopsi ajaran Aswaja ala Ba‘alawi, yang mencakup:
- Akidah Asy‘ariyah
- Fikih Syafi‘i
- Tasawuf Al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi
Banyak tokoh NU juga memiliki hubungan dengan ulama Ba‘alawi, seperti KH. Hasyim Asy‘ari yang belajar dari ulama Hadramaut.
c. Karya dan Kitab Ulama Ba‘alawi dalam Aswaja
Beberapa ulama Ba‘alawi yang berpengaruh dalam dunia keilmuan Islam Aswaja:
- Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad (penulis *Risalatul Mu‘awanah* dan *An-Nashaih ad-Diniyyah*)
- Habib Ahmad bin Zain al-Habshi (kitab *Bughyatul Mustarsyidin* dalam fikih Syafi‘i)
- Habib Umar bin Hafidz, ulama Ba‘alawi kontemporer yang aktif menyebarkan Islam Aswaja di dunia.
4. Perbedaan Ba‘alawi dengan Kelompok di Luar Aswaja
Ba‘alawi berbeda dengan kelompok Islam lain yang tidak mengikuti Aswaja, seperti:
Perbedaan Ba‘alawi (Aswaja), Salafi/Wahabi, dan Syiah
Aspek | Ba‘alawi (Aswaja) | Salafi/Wahabi | Syiah |
---|---|---|---|
Akidah | Asy‘ariyah | Ibnu Taimiyah | Imamah (Syiah) |
Fikih | Mazhab Syafi‘i | Mazhab Hambali | Mazhab Ja‘fariyah |
Tasawuf | Diterima sebagai bagian dari Islam | Ditolak (bid'ah) | Ada tarekat Syiah sendiri |
Sikap terhadap Tradisi | Mengakomodasi budaya selama tidak bertentangan dengan syariat | Menolak budaya lokal | Punya tradisi sendiri seperti Asyura |
Sikap terhadap Maulid Nabi | Dirayakan sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah | Ditolak sebagai bid‘ah | Juga merayakan, tetapi dengan versi Syiah |
5. Kesimpulan
- Ba‘alawi adalah bagian dari Ahlussunnah wal Jama‘ah (Aswaja) karena mereka mengikuti akidah Asy‘ariyah, fikih Syafi‘i, dan tasawuf Sunni.
- Ba‘alawi memainkan peran besar dalam penyebaran Islam Aswaja di Nusantara, termasuk melalui Wali Songo dan jaringan ulama Hadramaut.
- Ajaran Ba‘alawi banyak diadopsi oleh NU, menjadikannya bagian dari tradisi Islam Nusantara yang berlandaskan Aswaja.
- Ba‘alawi berbeda dengan Salafi/Wahabi dan Syiah, karena tetap mempertahankan tradisi Islam yang moderat dan tasawuf yang berbasis syariat.
Jadi, jika ditanya "Apa hubungan Ba‘alawi dengan Aswaja?" Jawabannya: Ba‘alawi adalah bagian dari Aswaja yang berperan besar dalam menyebarkan Islam di Nusantara dan dunia Islam lainnya.
0Komentar