1. Pengertian dan Latar Belakang
Jama'ah Tabligh (JT) adalah gerakan dakwah Islam yang berfokus pada pembinaan keimanan dan praktik ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini berasal dari India pada awal abad ke-20 dan berkembang menjadi salah satu gerakan Islam terbesar di dunia, termasuk di Indonesia.
Jama'ah Tabligh lebih menekankan amal daripada debat, dengan tujuan membangun kesalehan individu dan komunitas melalui metode dakwah langsung. Mereka mendorong umat Islam untuk meniru kehidupan Rasulullah secara sederhana, memperbanyak ibadah, dan mengajak orang lain untuk kembali ke jalan Allah.
2. Sejarah Berdirinya Jama'ah Tabligh
Jama'ah Tabligh didirikan oleh Maulana Muhammad Ilyas Kandhlawi pada tahun 1926 di Mewat, India. Saat itu, umat Islam di wilayah tersebut mengalami kemunduran dalam beragama akibat pengaruh budaya Hindu dan kolonialisme Inggris.
Maulana Ilyas melihat bahwa banyak Muslim meninggalkan salat dan ajaran Islam, sehingga ia menciptakan metode dakwah dari pintu ke pintu untuk mengajak umat Islam kembali ke ajaran dasar Islam. Slogan utama yang sering digunakan adalah "Ayo kembali kepada Islam!"
Dari India, Jama'ah Tabligh berkembang pesat ke berbagai negara, termasuk Pakistan, Bangladesh, Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Indonesia.
3. Ajaran dan Prinsip Dasar Jama'ah Tabligh
Jama'ah Tabligh memiliki enam prinsip dasar, yang dikenal sebagai Sifat enam (Sittah Sifat):
1. Kalimah Thayyibah
- Memurnikan keimanan kepada Allah dan meyakini bahwa hanya Dia yang berhak disembah.
2. Salat dengan Khusyuk dan Khudhu'
- Menekankan pentingnya salat lima waktu secara berjamaah, terutama di masjid.
3. Ilmu dan Zikir
- Menuntut ilmu agama dan memperbanyak zikir kepada Allah.
4. Ikramul Muslimin (Memuliakan Sesama Muslim)
- Berbuat baik dan hormat kepada semua Muslim tanpa membedakan status sosial.
5. Tashihun Niyyah (Memperbaiki Niat)
- Melakukan semua amalan hanya karena Allah, tanpa mencari keuntungan duniawi.
6. Khuruj Fisabilillah (Keluar di Jalan Allah)
- Meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk berdakwah selama beberapa hari atau bulan, menyerukan ajaran Islam.
Jama'ah Tabligh tidak terlibat dalam politik, mereka hanya fokus pada dakwah dan pembinaan akhlak.
4. Metode Dakwah Jama'ah Tabligh
Jama'ah Tabligh memiliki metode unik dalam dakwah, yaitu:
- Khuruj (keluar berdakwah):
- 3 hari, 40 hari, 4 bulan, atau lebih lama, ke berbagai daerah untuk menyebarkan Islam.
- Masturat (Dakwah keluarga):
- Mengajak keluarga, terutama wanita, untuk aktif dalam kegiatan keagamaan.
- Taklim wa Ta'lim:
- Kajian di masjid dan rumah-rumah dengan membaca kitab Fadhail A'mal karya Maulana Zakariyya Kandhlawi.
- Dakwah secara lemah lembut:
- Tidak berdebat atau menyerang kelompok lain, hanya mengajak dengan cara santun.
5. Jama'ah Tabligh di Indonesia
Jama'ah Tabligh mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1952, dibawa oleh para ulama dari India dan Pakistan. Seiring waktu, gerakan ini berkembang pesat, terutama di masjid-masjid dan pesantren.
Markas utama Jama'ah Tabligh di Indonesia terletak di Masjid Kebon Jeruk, Jakarta. Dari sana, para anggota dikirim ke berbagai daerah untuk berdakwah.
6. Kontroversi dan Kritik terhadap Jama'ah Tabligh
Meskipun Jama'ah Tabligh dikenal sebagai gerakan damai dan apolitis, mereka tetap mendapat kritik, baik dari kelompok Islam tradisional, Islam modernis, maupun pemerintah.
Beberapa kritik terhadap Jama'ah Tabligh adalah:
1. Kurang memperhatikan aspek sosial dan politik
- Jama'ah Tabligh menolak terlibat dalam politik dan fokus hanya pada ibadah.
- Beberapa kelompok Islam menganggap sikap ini tidak realistis karena Islam juga mengatur hukum, politik, dan ekonomi.
2. Metode dakwah dianggap pasif
- Mereka tidak banyak berdakwah melalui media modern dan lebih mengandalkan metode tradisional (khuruj dari rumah ke rumah).
3. Anggapan bahwa mereka meninggalkan kewajiban duniawi
- Banyak anggota Jama'ah Tabligh yang meninggalkan pekerjaan dan keluarga untuk berdakwah dalam jangka waktu lama.
- Hal ini menimbulkan kritik bahwa mereka melalaikan tanggung jawab duniawi.
4. Dianggap tertutup dan sulit diajak diskusi
- Beberapa pihak menilai Jama'ah Tabligh kurang terbuka terhadap perbedaan pendapat dan hanya fokus pada metode dakwah mereka sendiri.
5. Dikaitkan dengan gerakan ekstremis (meskipun tidak terbukti)
- Beberapa pemerintah di negara-negara tertentu, seperti Arab Saudi, Rusia, dan China, mencurigai Jama'ah Tabligh sebagai pintu masuk bagi kelompok radikal.
- Namun, hingga saat ini tidak ada bukti kuat bahwa Jama'ah Tabligh terlibat dalam aktivitas teroris atau ekstremisme.
7. Perkembangan Jama'ah Tabligh di Dunia
Saat ini, Jama'ah Tabligh berkembang pesat di lebih dari 200 negara, terutama di Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Mereka memiliki markas besar (Nizamuddin Markaz) di India dan beberapa pusat dakwah besar di Pakistan, Bangladesh, dan Indonesia.
8. Kesimpulan
Jama'ah Tabligh adalah gerakan dakwah Islam terbesar di dunia, dengan fokus pada pembinaan iman, ibadah, dan akhlak. Mereka tidak berpolitik dan lebih menekankan pada pengamalan ajaran Islam secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, mereka juga mendapat kritik karena dianggap kurang aktif dalam isu sosial-politik, terlalu fokus pada ritual, dan sering meninggalkan urusan duniawi.
Meskipun demikian, Jama'ah Tabligh tetap menjadi salah satu gerakan Islam paling berpengaruh di dunia, dengan jutaan pengikut yang terus berdakwah secara damai di berbagai negara.
0Komentar